1- Pengembangan Habitat (Wilayah, Kota, Desa, Permukiman) dapat dianalogikan
dengan Berkebun. Proses menanam benih, memberi pupuk, merawat ekosistem
sehingga hidup, dan berkembang menjadi kebun.
2- Analog dengan Kebun. Ada unsur Lahan, Tanaman, Manusia, dan
fungsi Ekonomi (sayur, bunga, buah), serta Ekosistem lingkungannya. Suatu
Permukiman (desa, kota, wilayah) juga terdisi dari unsur Lahan (Place), People
(Penduduk n Sistem Sosialnya), fungsi Ekonomi (produksi, jasa), serta Ekosistem
(lingkungan, kelembagaannya).
3- Dalam
literatur awal. Artur Glikson mengutip Patric Geddes, yang merumuskan tiga
unsur permukiman: FOLK, PLACE, WORK (Penduduk, Lokasi, Ekonomi) sebagi unsur
dasar untuk memahami Permukiman (dukuh, desa, kota, wilayah). Inteaksi antar
ketiga unsur tersebut menjadi Matrix untuk menganalisis "tumbuh n
kembang"nya suatu permukiman.
Lihat Diagram di bawah (matrix 3x3, dan Stadia
Tumbuh-Kembang nya).
4- Selanjutnya, Doxiadis
menggambarkan "Stadia Tumbuh-Kembang"-nya Permikiman tersebut dalam
Klasifikasi Ekistik, sebagaimana Gambar berikut.
(Stadia Ekistik)
5- Pada suatu lokasi yang
potensial dan layak huni (lembah subur, pertemuan sungai, muara, atau
persilangan jalan), sekelompok orang tinggal di lokasi itu. Mereka memanfaatkan
potensi SDA, dan keuntungan letak geografisnya. Satu keluarga, diikuti keluarga
lainnya, untuk memanfaatkan lokasi yang sama. Mereka ber-AGLOMERASI, sehingga
terbentuk Dukuh.
No comments:
Post a Comment