Tuesday, July 9, 2019

KONSEP PENGEMBANGAN Habitat (Wilayah, Kota, Desa, Permukiman)


1- Pengembangan Habitat (Wilayah, Kota, Desa, Permukiman) dapat dianalogikan dengan Berkebun. Proses menanam benih, memberi pupuk, merawat ekosistem sehingga hidup, dan berkembang menjadi kebun.

2- Analog dengan Kebun. Ada unsur Lahan, Tanaman, Manusia, dan fungsi Ekonomi (sayur, bunga, buah), serta Ekosistem lingkungannya. Suatu Permukiman (desa, kota, wilayah) juga terdisi dari unsur Lahan (Place), People (Penduduk n Sistem Sosialnya), fungsi Ekonomi (produksi, jasa), serta Ekosistem (lingkungan, kelembagaannya).

3- Dalam literatur awal. Artur Glikson mengutip Patric Geddes, yang merumuskan tiga unsur permukiman: FOLK, PLACE, WORK (Penduduk, Lokasi, Ekonomi) sebagi unsur dasar untuk memahami Permukiman (dukuh, desa, kota, wilayah). Inteaksi antar ketiga unsur tersebut menjadi Matrix untuk menganalisis "tumbuh n kembang"nya suatu permukiman.

Lihat Diagram di bawah (matrix 3x3, dan Stadia Tumbuh-Kembang nya).




4- Selanjutnya, Doxiadis menggambarkan "Stadia Tumbuh-Kembang"-nya Permikiman tersebut dalam Klasifikasi Ekistik, sebagaimana Gambar berikut.


(Stadia Ekistik)

5- Pada suatu lokasi yang potensial dan layak huni (lembah subur, pertemuan sungai, muara, atau persilangan jalan), sekelompok orang tinggal di lokasi itu. Mereka memanfaatkan potensi SDA, dan keuntungan letak geografisnya. Satu keluarga, diikuti keluarga lainnya, untuk memanfaatkan lokasi yang sama. Mereka ber-AGLOMERASI, sehingga terbentuk Dukuh.

No comments:

Post a Comment