Saturday, February 12, 2022

Systems Thinking dalam PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH & KOTA

SYSTEMS ialah sekumpulan komponen-komponen (benda dan/atau konsep) yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi hingga menghasilkan Tujuan (Output) tertentu. SYSTEMS THINKING merupakan pendekatan yang menggunakan cara pandang sistem tersebut, yaitu melihat entitas, organisasi, kota, wilayah sebagai satuan utuh (holistik). Ini merupakan kerangka untuk melihat hubungan antar elemen dalam sistem, untuk melihat pola perubahan, bukan hanya potret sesaat.

 

Tidak ada yang terpisah dalam alam raya, semuanya saling terhubung, dan saling mempengaruhi. Systems thinking merupakan suatu pendekatan yang holistik dalam memahami fenomena. Dalam systems thinking, fokus perhatian/pendekatan bukan elemen-elemen kecil yang saling terpisah, tetapi melihat keseluruhan himpunan besar dari bagian-bagian lebih kecil, serta bagaimana bagian itu saling berinteraksi dan berkaitan.

 

Sytem thinking merupakan bagian dari proses pemahaman tentang bagaimana satu hal memengaruhi hal lain dari (hubungan sebab-akibat) dalam entitas keseluruhannya. Sebagai contoh dalam suatu Ecosystem, yang terdiri dari unsur-unsur udara, air, tumbuhan, hewan, serta mahluk-mahluk yang ada saling berinteraksi, yang satu menyebabkan yang lain, untuk keberlanjutan hidup bersama secara keseluruhan. 

Sebagai sebuah cara pandang (view), Systems Thinking menggunakan diagram (causal loops diagram), untuk memperkaya analisis kita terhadap kesaling-terkaitan antara bagian dari sistem keseluruhan sistem, sehingga dapat memetakan hubungan "sebab-akibat" (causal) antar elemen, langkah tindakan, untuk dapat menciptakan putusan lebih bijak menghadapi berbagai persoalan organisasi, kota, dan wilayah.

 

Pendekatan kesisteman 'systems thinking' sebetulnya bukan hal baru dalam khasanah Urban and Regional Planningia telah digunakan cukup lama, sebagaimana buku-buku seperti "Urban and Regional Planning: a Systems Approach" (McLoughlin, 1969), dan "A Systems View of Planning" (Chadwick, 1971).

 

Pada masa kini, perubahan terjadi pada skala global dan nasional telah mendorong perubahan-perubahan cepat juga pada skala regional dan kota, bahkan hingga perdesaan. Hal ini menciptakan situasi VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity). Situasi serba tidak pasti, yang membuat negara, wilayah-wilayah, kota-kota sulit memprediksi tantangan yang dihadapinya. Untuk itu Systems Thinking sebagai salah satu pendekatan dalam memetakan relasi "sebab-akibat" antar aspek penentu dalam perkembangan wilayah dan kota, diharapkan dapat digunakan untuk lebih memahami dinamika situasi, dan lalu mengambil kebijakan yang outcome dan hasilnya dapat diantisipasi (RMR)***

2 comments:

  1. Terima Kasih update infonya Pak. Menambah wawasan saya dalam penyusunan perencanaan

    ReplyDelete
  2. Tks komentarnya, semoga bisa makin sesuai kebutuhan pembaca

    ReplyDelete