Sunday, February 13, 2022

Systems Thinking dan ICEBERG Persoalan Wilayah/Kota

Persoalan-persoalan yang dihadapi oleh Wilayah/ Kota/ Desa dapat dibedakan menjadi dua: persoalan sesaat, dan persoalan yang berulang, bahkan menetap dan kronis.

Persoalan jalan macet karena ada tabrakan, ada truk mogok mungkin hanya peristiwa terjadi sesaat.

Tetapi kalau kemacetan itu ternyata terjadi berulang-ulang (tiap hari Senin, pada jalan-jalan tertentu). Berarti kejadian ini ber-Pola. Maka perlu dipelajari Pola (misal diketahui: tiap hari Senin pkl 07-00-09.00; di jalan-jalan tertentu; ada apa disitu: peruntukan sekolah dan perkantoran). Sebabnya dapat diduga: karena tiap Senin pagi ada upacara, di sekolah-sekolah, dan kantor-kantor.




 

Lebih jauh dapat dilihat lagi Struktur faktor-faktor penyebabnya: apakah faktor Land-Use (penumpukan kegiatan), faktor banyaknya mobil pribadi, faktor lebar jalan, dan lainnya.

 

Kalau persoalan tersebut terjadi berulang, bahkan bertahun-tahun, dan penertiban, pelebaran jalan, atau tindakan lain tidak efektif. Maka mungkin Cara Pandang/Berpikir nya yang dikaji, bagaimana kalau fenomena kawasan itu diterima apa adanya, dan lalu-lintas ke kawasan itu tiap Senin pagi dibelokkan ke arah/jalur lain. Atau ada Cara Pandang yang lain, mengubah hari upacara perkantoran menjadi hari Selasa, atau Jumat (sekaligus hari Krida) (?)

 

Systems Thinking biasanya tidak untuk merespons kejadian/peristiwa sesaat (macet karena ada kecelakaan), atau seperti "pemadam kebakaran", tetapi untuk menjawab persoalan yang berulang (akut, bahkan kronis), seperti kemacetan rutin, banjir tiap musim hujan (kekeringan tiap kemarau), kemiskinan (kawasan kumuh) perkotaan, penggundulan perbukitan, dan sejenisnya (rmr)***

No comments:

Post a Comment